Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Monday 11 February 2019

KENIKMATAN SURGA

Dalam pengajian kali ini, ustadz Syukur menguraikan panjang lebar berbagai macam kenikmatan di dalam surga.
Usai memberikan ceramah, ustadz mengajukan pertanyaan kepada para jama'ahnya.
Pertanyaannya ialah apa yang mereka inginkan jika masuk ke dalam surga.

'Saya ingin makan makanan yang paling lezat, pak ustadz, kata salah seorang ibu.
'Saya ingin punya banyak rumah dan mobil mewah', tutur seorang bapak.
'Aku mau minum susu , madu, anggur sepuasnya puasnya ', kata yang lain.
'Apa benar di dalam surga itu ada bidadarinya, ustadz ?', tanya seorang pria muda ditimpali cekikikan dari ibu ibu.
Suasana di dalam mesjid itu menjadi riuh dan ramai.

Pandangan mata ustadz tertuju kepada sepasang suami istri tunanetra  (buta) yang duduk di bagian belakang. Ustadz mendatangi mereka dan mengajukan pertanyaan kepada si bapak ,'Pak, apa yang bapak inginkan jika Bapak masuk ke dalam surga ?'.

Si bapak sejenak terdiam. Wajahnya terlihat agak sedih dan murung.

Sambil membelai belai kepala anak balitanya, yang asyik bermain main di pangkuannya, dia  berkata, 'Pak ustadz, kami ini orang bodoh dan miskin. Sejak anak kami ini lahir ke dunia, kami berdua belum pernah sekalipun melihat wajahnya. Kami ingin sekali melihat wajah buah hati kami ini, pak ustadz. Apakah kami berdua bisa melihat anak kami ini di dalam surga, ustadz ?.

Mendengar kata kata si bapak, semua yang hadir di pengajian itu tiba tiba terdiam dan diliputi rasa haru.
Sebagian jama'ah tak kuasa menahan air mata. Kedua pelupuk mata ustadz terlihat berlinang linang , ia tak bisa berkata apa apa, suaranya seakan akan tersekat di kerongkongan.  Ia mendekati si bapak.

Sambil merangkul pundaknya, ustadz berkata ,'Insya Allah, pak. Dengan kuasa dan kehendak Tuhan, bapak dan ibu pasti bisa melihat wajah anak ini di surga nanti'.
'Alhamdulillah. Terima kasih, ustadz', jawab kedua suami istri itu dengan wajah berbinar binar gembira sambil memeluk dan menciumi anak mereka.
------
Marilah kita bersyukur atas anugerah penglihatan yang diberikan Allah kepada kita sehingga sampai hari ini kita masih bisa melihat, memandang dan menatap wajah anak anak kita, istri/suami kita serta orang orang yang kita sayangi.