Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Sunday 18 November 2018

KECANDUAN GAWAI DAN INTERNET : FAKTA ATAU ILUSI ?.

Kita pernah mendengar berita mengerikan tentang pasangan di Korea Selatan yang menelantarkan bayi perempuan mereka hingga kelaparan sampai mati. Mereka terobsesi dengan kegiatan mengasuh 'bayi avatar' di dunia virtual bernama Prius Online

Menurut laporan polisi, pasangan tersebut dua duanya pengangguran. Bayi perempuan itu ditinggal di rumah sendirian, sementara ayah dan ibunya menghabiskan waktu 12 jam di kafe internet di pinggiran Seoul untuk mengasuh bayi virtual bernama Anima.

Kecanduan internet memang masih belum dikenal secara global sebagai gangguan medis, tetapi tidak akan lama. Sudah 5% -10 % pengguna internet mengalami ketergantungan, demikian informasi dari Computer Addiction Centre di Harvard's McLean Hospital.

Anda bisa melihat bahwa efek keterhubungan ini begitu menguasai manusia sehingga mereka buru buru menyalakan telepon begitu pesawat mendarat, seolah olah informasi apapun yang ada di dalamnya maha penting, atau mengancam nyawa jika tidak segera dibuka.

Mereka tidak mau menunggu lima atau sepuluh menit lagi sampai benar benar turun dari pesawat dan duduk di dalam bandara. Saya tahu karena sayapun melakukannya.

Pergi keluar rumah tanpa membawa handphone  bisa membuat kebanyakan orang gelisah, begitu pula mematikan handphone saat malam. Sekarang banyak yang tidak melakukannya. Siang - malam, hari libur atau hari kerja, handphone tetap menyala.

Mengutip Richard Watson dalam 'Future Minds : How The Digital Age is Chnaging Our Minds, Why This This Matters and What We Can Do about It, generasi sekarang ini adalah generasi yang menghabiskan waktunya di depan layar.

Watson bukan hanya meramalkan (sekaligus memberikan peringatan) apa yang akan terjadi pada pikiran umat manusia pada masa yang akan datang. Ia juga ingin membagikan keprihatinnya akan dampak psikologis dari komunikasi internet.

Keprihatinan Watson bukan barang baru.
Ia menghidupkan kembali keprihatinan para psikolog (juga psikiater) dan mengingatkan kembali pada konsep kecanduan internet. Disini Watson menyebutkan kecanduan keterhubungan !. Konsep ini diperdebatkan oleh para psikiater.

Sebagian diantara mereka, seperti Dr. Kimberly Young, tokoh pendiri spesialisasi adiksi internet, tidak henti hentinya mengingatkan sisi gelap internet.

Ketika anda memberikan gadget  kepada anak Anda, Anda mulai merusak otak anak Anda dan akan menghancurkan masa depannya.....!

(DR.Jalaluddin Rakhmat,MSc, Psikologi Komunikasi, 2018, hal. 422-423, 426, Adiksi Internet)

Benarkah demikian....?.