
Walhasil, bu Erma hanya bisa menggantungkan kehidupannya kepada belas kasihan dari para tetangganya yang selalu bersemangat untuk membantunya.
Aku masih ingat tatkala dia masuk tertatih tatih ke ruang praktekku dipapah oleh bu Salma, salah seorang tetangganya. Dia berkata, 'Dok, apa mata saya masih bisa melihat lagi, dok ?'. 'Tolong dok, bantulah saya !'. 'Saya orang miskin, dok'. 'Saya harus bekerja lagi, anak anak saya masih kecil kecil dok'.
Aku betul betul amat terharu.
'Insya Allah, bu Erma akan saya bantu ', jawabku. 'Saya akan bantu bu Erma untuk membuat kartu BPJS dan dioperasi di rumah sakit Mekarsari.
Empat hari kemudian, bu Erma berhasil menjalani operasi katarak pada
mata kanannya. Hari pertama setelah operasi, perban matanya dibuka
dan........bu Erma bisa melihat kembali !.
Dia bahkan bisa membaca huruf huruf berukuran kecil yang berjarak 6 meter di depan matanya.
'Alhamdulillah, ibu sudah bisa melihat kembali. Penglihatan ibu bahkan jauh lebih bagus dari penglihatan saya', kataku berseloroh.
'Terima kasih banyak ya dok'. 'Bagaimana saya membalas kebaikan dokter ?', katanya. Suaranya terbata bata, seakan akan tersekat di tenggorokan. Air mata terlihat berlinang linang di kedua pelupuk matanya.
'Ibu nggak perlu memikirkan hal itu' jawabku. 'Bagi kami dokter mata ,membuat pasien bisa kembali melihat saja sudah merupakan kebahagiaan yang tiada taranya, bu'.
'Yang harus ibu lakukan sekarang ialah bersyukur kepada Allah karena dengan kuasa, dan kehendakNya ibu diizinkanNya untuk dapat melihat kembali !'.
(dr Riki)
Dia bahkan bisa membaca huruf huruf berukuran kecil yang berjarak 6 meter di depan matanya.
'Alhamdulillah, ibu sudah bisa melihat kembali. Penglihatan ibu bahkan jauh lebih bagus dari penglihatan saya', kataku berseloroh.
'Terima kasih banyak ya dok'. 'Bagaimana saya membalas kebaikan dokter ?', katanya. Suaranya terbata bata, seakan akan tersekat di tenggorokan. Air mata terlihat berlinang linang di kedua pelupuk matanya.
'Ibu nggak perlu memikirkan hal itu' jawabku. 'Bagi kami dokter mata ,membuat pasien bisa kembali melihat saja sudah merupakan kebahagiaan yang tiada taranya, bu'.
'Yang harus ibu lakukan sekarang ialah bersyukur kepada Allah karena dengan kuasa, dan kehendakNya ibu diizinkanNya untuk dapat melihat kembali !'.
(dr Riki)